header pta Baru

46. Ceramah Ramadhan PA Muara Teweh Kamis, 21 Maret 2024 Bersama Panitera PA Muara Teweh

Written by Memen A. Husni, SE on . Posted in Muara Teweh

Written by Memen A. Husni, SE on . Hits: 40Posted in Muara Teweh

Ceramah Ramadhan PA Muara Teweh Kamis, 21 Maret 2024 Bersama Panitera PA Muara Teweh

kultum 21-3-24

Muara Teweh | pa-muarateweh.go.id

Kamis, 21 Maret 2024 bertepatan dengan 10 Ramadan 1445 H, Panitera PA Muara Teweh Ahmad Luthfi, S.H.I. berkesempatan mengisi ceramah Ramadhan yang bertempat di Musholla Al-Mizan Pengadilan Agama Muara Teweh. Dalam ceramah Ramadhan ini dimoderatori oleh Toyib Harianto PPNPN PA Muara Teweh.

Pada ceramah kali ini, Panitera menceritakan tentang “Ayah, Anak Dan Seekor Keledai” dikisahkan suatu hari, Lukmanul Hakim berjalan-jalan di pasar bersama anaknya. Lukmanul Hakim menunggang keledai dan anaknya menuntun keledai itu. Ketika lewat depan kerumunan ia dengar omongan orang tentangnya. “Lihatlah orangtua itu, sungguh tak punya kasih sayang. Anaknya dibiarkan jalan kaki, sedang ia malah menunggang keledai.”

Mendengar perkataan itu Lukmanul Hakim berujar kepada anaknya, “Anakku, naiklah engkau ke keledai ini, biar ayah yang menuntunnya.” Mereka lantas melanjutkan perjalanan. Hingga kemudian bertemu sekelompok orang. Orang-orang itu melempar komentar melihat Lukmanul Hakim dan anaknya. “Ya rabb… lihatlah anak itu! Sungguh tidak patut! Ayahnya yang tua disuruh menarik keledai, sedangkan ia yang masih muda justru berada di atas keledai.”

Komentar itu membuat Lukmanul Hakim tertegun. Ia lalu meminta anaknya turun. Keduanya kini sama-sama berjalan sambil menuntun keledai. Tak lama kemudian, mereka bertemu segerombolan orang, “Betapa bodoh dua orang yang menuntun keledai itu, harusnya mereka menungganginya, bukan menuntunnya seperti sapi atau kambing, hahaha,” kata orang-orang itu.

Lagi-lagi Lukmanul Hakim terdiam sesaat dan menyuruh anaknya naik ke atas keledai bersamanya. Keledai berjalan pelan karena dinaiki dua orang. Orang-orang yang melihat itu jatuh iba. “Sangat tidak berperasaan! Keledai sekecil itu ditunggangi dua orang.” Lukmanul Hakim mengindahkan komentar itu, berpikir sejenak lalu memutuskan untuk turun dari keledai. Ia meminta anaknya untuk mengikat empat kaki keledai di sebilah kayu supaya dapat diangkat. Jadilah keduanya kini memikul seekor keledai. Melihat itu, orang-orang terbahak. “Ada orang gila memikul keledai,” teriak mereka.

Lukmanul Hakim lalu mengajak anaknya meletakkan keledai di tanah. Kemudian ia berpesan kepada anaknya, “Anakku, begitulah sifat manusia. Apapun yang kamu lakukan akan mendapat perhatian dari orang lain. Maka, jika kelak kamu menemukan kebenaran jangan sampai hatimu berubah hanya karena mendengar perkataan orang lain. Tetaplah yakin pada kebenaran itu. Selalu gantungkanlah harapan dan persoalan hanya kepada Allah.” Ceramah Ramadhan ini juga live di akun instagram PA Muara Teweh.

(aes)

Hubungi Kami

Kantor Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya

Jl. Cilik Riwut Km. 4.5 (73112) Palangka Raya 73112 Telp (0536) 3222837 Fax (0536) 3231746

Tautan ke Situs Sosial Media