Aktif Jaga Lingkungan Dengan Reduce, Reuse Dan Recycle. Sisi Lain Kartini, SHI (Panmud Gugatan PA Pulang Pisau)
Aktif Jaga Lingkungan Dengan Reduce, Reuse Dan Recycle. Sisi Lain Kartini, SHI (Panmud Gugatan PA Pulang Pisau)
Namanya adalah Kartini. Perempuan berusia 38 tahun ini adalah anak pertama dari pasangan Sudarmo dan Paijah. Ia terlahir di keluarga yang sangat sederhana. Orangtuanya adalah petani. Meskipun orangtuanya tidak menamatkan Sekolah Dasar karena faktor ekonomi, namun mereka mengatakan “kami tidak akan mewariskan harta yang banyak kepada anak-anak kami. Namun kami hanya akan mewariskan ilmu. Karena dengan ilmu, akan mampu mengangkat derajat dan martabat seseorang disisi Allah dan makhlukNya”. Dengan prinsip tersebut, orangtuanya sangat menekankan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Hingga mereka mampu dengan bekerja keras sebagai Petani, membiayai pendidikan Kartini dan saudara-saudaranya hingga ke jenjang Sarjana.
Kartini dilahirkan di Demak, Jawa Tengah. Pada usia 14 tahun ikut orangtuanya pindah ke Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Ia menamatkan pendidikan Sekolah Dasarnya di SDN I Pundenarum Demak, kemudian menempuh Pendidikan SLTP di SMP I Jorong, Pendidikan SLTA di SMU I Pelaihari dan terakhir mendapatkan gelar Sarjana di IAIN Antasari Banjarmasin pada tahun 2004.
Sejak duduk diKelas 2 SMP. Kartini telah aktif diorganisasi di Desanya. Seperti Karang Taruna, Organisasi Pengajian Remaja dan Maulid Habsyi serta Pramuka. Hal tersebut tetap ia lanjutkan saat duduk dibangku Sekolah Menengah Umum/SMU. Hingga ia menempuh Pendidikan S1. Ia aktif dibeberapa organisasi kemahasiswaan diantaranya: Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Syariah, Syariah English Club (SEC), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI). Di KSR-PMI inilah ia menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Komandan (Sebutan Ketua dalam organisasi KSR-PMI yang bersifat semi militer) yang sebelumnya selalu diemban oleh seorang laki-laki. Dari pengalaman aktif berorganisasi tersebutlah Kartini banyak mendapatkan ilmu, pengalaman, keterampilan dan mengasah jiwa kepemimpinannya. Kegemaran berorganisasi tersebut kini ia salurkan dengan aktif di organisasi Dharmayukti Karini.
Selain memiliki ketertarikan dalam berorganisasi, ia juga memiliki ketertarikan kepada Bahasa Inggris sejak kelas 2 SMP. Saat itu ada seorang guru SMP yang sangat menginspirasinya giat belajar Inggris karena tidak mengizinkan muridnya untuk keluar masuk kelas tanpa berbicara Bahasa Inggris. Karena Bahasa Inggris inilah akhirnya mengantarkan ia mendapatkan kesempatan berkunjung ke Inggris/Britania Raya pada tahun 2006. Saat Pandemi Covid 19 ini, ia mengikuti salah satu Pelatihan Online yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung bekerjasama dengan LIA dalam kelas English Effective Presentation pada tanggal 16 – 24 Juli 2020. Pada Pelatihan tersebut, Kartini tergabung dikelas 20 dan menjadi Peraih Peringkat Terbaik Kedua dikelasnya.
Kartini juga memiliki keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan. Sehingga ia memulai dari dirinya sendiri untuk tidak berlebihan dan efisien menggunakan listrik. Mengurangi penggunaan plastik dengan selalu membawa tempat belanja sendiri saat berbelanja ke pasar, toko maupun supermarket. Ia menolak saat diberi plastik, maupun sedotan minuman. Ia juga membuat ecobrick dan memanfaatkan botol-botol dan tempat makanan bekas yang terbuat dari plastik untuk dijadikan Pot Bunga disekitar rumahnya. Ia juga memilah sampah organik dan sampah non organik. Sampah organik ia tampung untuk dijadikan pupuk kompos dan sampah non organik ia buang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Saat ditemui oleh tim redaksi, Kartini mengatakan “Dengan melakukan aksi nyata berupa reduce, reuse dan recycle tersebut, saya berharap bisa ikut andil dalam menjaga kelestarian alam dan mengurangi kerusakan lingkungan. Sehingga pemanasan global atau global warming dapat dikurangi. Mari kita sayangi alam dari diri kita sendiri” ucapnya.
Sejak tahun 2012 Kartini, S.H.I mengabdikan dirinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Mahkamah Agung dengan penempatan sebagai CPNS di Pengadilan Agama Pangkalan Bun, kemudian menjadi Panitera Pengganti di Pengadilan Agama Kuala Kapuas dan saat ini menjadi Panitera Muda Gugatan di Pengadilan Agama Pulang Pisau.
(yewtree/Tim-Red)