header pta Baru

201. Jalan Menuju Ketaqwaan Kepada Allah

Written by Memen A. Husni, SE on . Posted in Muara Teweh

Written by Memen A. Husni, SE on . Hits: 279Posted in Muara Teweh

Jalan Menuju Ketaqwaan Kepada Allah

Muara Teweh | Pa-muarateweh.go.id

Kamis, 07 April 2022 seperti biasanya pada bulan Ramadhan,PA Muara Teweh mengadakan kultum yang mana pemateri dari Pegawai PA Muara Teweh yang jadwalnya langsung dibuat oleh Pengurus Musholla AL-Mizan Pengadilan Agama Muara Teweh. Pada kesempatan Kamis ini Sekretaris PA Muara Teweh Al- Ustadz Murtodi, S.Kom, SH berkesempatan mengisi kultum yang dimoderatori oleh PPNPN Toyib Harianto.

Tema yang disampaikan Murtodi adalah tentang Taqwa yang mana salah satu caranya adalah dengan melaksanakan Ibadah Puasa. Diawal Murtodi menceritakan tentang perjalanan puasa pada masa nabi-nabi salah satunya adalah Nabi Adam a.s yang melaksanakan puasa 3 (tiga) hari setiap bulan dan puasa pada tanggal 10 Muharam dimana dikisahkan 10 Muharam adalah tanggal pertemuan Nabi Adam a.s dengan istrinya Hawa di padang Arafah. Ada Beberapa Indikator Taqwa oleh Dr. Setiawan dosen pengajar UNIDA yang disampaikan. Pertama, al-khawf minal Jalīl (rasa takut kepada Allah Yang Maha Agung). Orang yang bertaqwa semestinya merasa dirinya selalu diawasi Allah SWT, kapan pun dan dimanapun. Dengan adanya rasa takut ini dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT, orang yang merasa takut akan adanya Allag SWT yang selalu mengawasi gerak-geriknya maka orang tersebut akan mampu menjaga dan memelihara dirinya untuk tidak terjerumus ke dalam kesesatan, karena yang lain akan dianggap kecil dan tidak mempunyai daya/kekuatan. Sebagaimana halnya puasa dengan adanya rasa takut ini maka akan menambah kekhusukan dalam beribadah, Allah akan selalu melihat gerak gerik dan tingkah laku seorang yang menjalan ibadah puasa, apakah puasanya dapat meningkatkan keimanannya, karena dia merasa selalu diawasi untuk berbuat hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan dan membatalkan puasa.

Kedua, al-‘Amal bi-t-tanzīl (beramal sesuai tuntunan Syari’ah). Disebut bertaqwa jika seseorang itu menjalankan apa yang menjadi perintah Allah swt, dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. Puasa inilah latihan utama dalam menerapkannya. Orang yang melaksanakan ibadah puasa tentunya sudah mengikuti tuntunan yang telah ditetapkan Allah SWT, bahwa berpuasa ketika sudah datang waktunya dan berbuka ketika sudah masanya, menghindari apa-apa yang dapat membatalkan puasa dsbnya.

Indikator ketiga, ar-Ridhā bil qalīl (ridha dengan yang sedikit). Setiap kita sebagai manusia yang hidup didunia selalu mempunyai banyak keinginan, angan-angan, obsesi yang tinggi, namun seringkali tidak dibarengi dengan ridha atas ketetapan Allah swt. Dengan puasa, kita diajarkan untuk menerima apa yang diberikan, bersyukur dengan apa yang didapat, serta berkeyakinan penuh bahwa Allah swt telah menciptakan segala sesuai dengan kadarnya.

Indikator terakhir, al-isti’dād liyawmi-r-rahīl (menyiapkan untuk kehidupan akhirat). Yang disebut bertaqwa jika seseorang itu memberikan prioritas untuk kehidupan yang kekal. Seperti yang digambarkan dalam sekian banyak ayat al-Qur’ān dan Hadis Nabi. (aes)

Hubungi Kami

Kantor Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya

Jl. Cilik Riwut Km. 4.5 (73112) Palangka Raya 73112 Telp (0536) 3222837 Fax (0536) 3231746

Tautan ke Situs Sosial Media