Makna Hari Pancasila Di Tengah Pandemi Covid 19
Makna Hari Pancasila Di Tengah Pandemi Covid 19
Sumber Foto : https://bpip.go.id/bpip/
Kuala Kurun | pa-kualakurun.go.id
Peringatan Hari lahirnya Pancasila yang ke-75 ini diperingati dengan suasana penuh keprihatinan bagi bangsa Indonesia, dikarenakan bertepatan dengan merebaknya wabah Virus Covid 19. Data perkembangan virus Per 30 Mei 2020 telah memakan korban di dunia sebanyak: Terkonfirmasi positif dunia = 5,92 Juta, Sembuh = 2,49 Juta dan Meninggal = 364 Ribu. Sedangkan Indonesia: Terkonfirmasi positif = 25.773, Sembuh: 7.015 dan meninggal: 1.573 (Kompas.com).
Akan tetapi, di tengah suasana yang memprihatinkan ini tidak lantas membuat bangsa Indonesia pesimis dan terpuruk berkepanjangan, bahkan memberi semangat baru dan rasa optimis tinggi bahwa bangsa Indonesia akan bangkit melawan pandemi Covid 19 sampai titik penghabisan.
Dasar ideologi negara yaitu Pancasila berlaku sebagai Pedoman hidup dalam tatanan bernegara dan berbangsa, senantiasa menjadi penyemangat bangsa Indonesia dalam melawan Pandemi Covid 19 dengan mengimplementasikan nilai-nilai dan butir-butir Sila Pancasila.
Sebagai bangsa yang Berketuhanan yang maha esa senantiasa mengedepankan ketaqwaan dan keimanan, yang percaya bahwa pandemic covid yang melanda dunia saat ini termasuk bangsa Indonesia adalah cobaan Sang Khaliq terhadap umatNya.
Sebagai bangsa yang Berketuhanan harus senantiasa menjalankan ibadah sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing sembari berdoa untuk segera dijauhkan cobaan pendemi Covid 19.
Sila Kedua Pancasila: Kemanusian yang adil dan beradab, memberikan makna kepada bangsa Indonesia dimasa Pandemi covid 19, untuk saling bergotong royong dan bekerja sama untuk saling bahu membahu membantu sesama yang terdampak Pandemi Covid 19. Pemerintah harus mengelontorkan bantuan tunai dan non tunai begitu juga masyarakat yang mampu harus membantu masyarakat yang kurang mampu.
Contoh: Pemerintah Kabupaten Gunung Mas telah mengucurkan Bantuan Tunai Langsung, Bansos Kebutuhan Pokok bagi warga yang kurang mampu, pemberian bebas pembayaran rekening listrik untuk masyarakat kurang mampu dan banyak lagi bantuan-bantuan lain. Contoh hidup yang bahu membahu dengan semangat gotong royong ini harus selalu diamalkan oleh bangsa Indonesia dalam hidup berbangsa dan bernegara.
“Bravo PA Kuala Kurun” (MI - TI)