Ali Tugas, Pak Indra, "Mutasi itu Seperti Air yang Harus Selalu Mengalir"
Ali Tugas, Pak Indra, "Mutasi itu Seperti Air yang Harus Selalu Mengalir"
(Kamis, 16 Agustus 2020/ 14 Dzulhijjah 1441 H) Kasongan, 6 Agustus 2020Indra Purnama Putra, yang akrab disapa Pak Indra, adalah salah seorang hakim PA Kasongan yang masuk dalam pengumuman hasil rapat TPM Mahkamah Agung RI tanggal 24 Juli 2010 lalu. Ia bersama dua orang hakim lainnya, harus rela hengkang dari kota hijau, Kasongan.
PA Situbondo menjadi tempat tugas berikutnya yang harus dijelajahi oleh Pak Indra.
Dalam acara Pengantar Alih Tugas yang diadakan PA Kasongan hari ini (6/8), pak indra rupanya menyimpan filosofi menarik mengenai mutasi yang rutin terjadi di lingkungan mahkamah agung RI.
"mutasi itu ibarat air yang harus selalu mengalir, sebab air yang lama megendap, bukan saja akan menjadi tidak menyucikan, juga akan berpotensi menjadi racun yang akan merusak lingkungan, maka air itu harus selalu mengalir agar ia tetap mensucikan, dan bermanfaat bagi lingkungan. Saya dan siapa pun yang hari ini mendapat giliran mutasi pun sedang dalam keadaan yang sama. Terlalu lama kita megendap di suatu tempat, akan berpotensi merusak lingkungan, maka sebelum situasi itu terjadi, kita harus terus bergerak mengalir, seperti air, agar di mana pun kita berada selalu menjadi kemanfaatan bagi orang lain", urai Pak Indra, sembari menukil sebuah pepatah Arab dengan fasih, yang dihafalnya sejak nyantri di Gontor, Ponorogo.
Selain itu, selaku hakim pengawas bidang Kesekretariatan, pak Indra pun mendorong perlunya terobosan yang responsif akan kebutuhan kantor yang dinamis.
"sama seperti kinerja kepaniteraan, kesekretariatan pun harus mampu membangun terobosan dalam mengelola tupoksi. Di keuangan misalnya, kebutuhan kantor ini selalu dinamis, modernisasi keperkaraan dan informasi maya yang serba online ini, menuntut biaya yang tidak sedikit, dan tak jarang biaya itu tidak sepenuhnya tersedia secara spesifik dalam DIPA, sementara kebutuhan IT tidak bisa ditunda, maka kejelian dalam mengambil pola kebijakan pun harus mampu menyesuaikan diri", lanjut Pak Indra yang dikenal jago dalam pengelolaan IT dan Website ini.
Selain menguraikan aspek tupoksi, pak Indra juga tidak lupa berbagi Tips supaya jago di lapangan tenis.
"terakhir saya juga titip olahraga Tenis sebagai Ikon MARI, seluruh hakim dan pegawai jika ada waktu luang, ayo digunakan untuk latihan tenis, jangan berambisi punya smash bagus dulu, mulailah dari tahap awal bagaimana memukul bola dengan benar, melatih kekuatan fisik, bila perlu tidak ada salahnya minum ramuan bajakah campur madu", kelakarnya, yang memang beberapa kali ikut ajang PTWP nasional ini.
Di akhir sesi, pak Indra meminta maaf jika selama ini belum maksimal dalam berkontribusi, namun bersyukur aparatur yang ada dapat bekerja secara baik dan smia selalu memetik ilmu dari semua pegawai.
(erf/ksn/end)