header pta Baru

331. Warisan Belanda yang Menjadi Hiburan di Masa Sekarang “Sekretaris PA Muara Teweh Hadiri Lomba Panjat Pinang HUT Kab. Barut “

Written by Memen A. Husni, SE on . Posted in Muara Teweh

Written by Memen A. Husni, SE on . Hits: 231Posted in Muara Teweh

Warisan Belanda yang Menjadi Hiburan di Masa Sekarang

“Sekretaris PA Muara Teweh Hadiri Lomba Panjat Pinang HUT Kab. Barut “

 

Muara Teweh|pa-muarateweh.go.id

Selasa, 29 Juni 2022 Sekretaris Pengadilan Agama Muara Teweh hadiri Lomba Panjat Pinang yang merupakan perlombaan penutup dari rangkaian HUT Ke-72 Kabupaten Barito Utara yang dilaksankan di area Islamic Center Muara Teweh. Menjadi perlombaan yang juga di tunggu setiap tahun Panjat Pinang ini hadir setiap kegiatan untuk memeriahkan acara masyarakat Indonesia, karena selain antusias para peserta tapi masyarakat yang juga ikut menyaksikan mejadi tontonan yang sangat menyenangkan.

Regu yang bertanding terdiri dari regu putra dan regu putra perwakilan dari masing-masing wilayah di Kabupaten Barito Utara. Para peserta akan merebutkan hadiah yang di gantung di puncak pohon pinang yang mana pohon tersebut sudah dilumuri oli sebelumnya. Panjat pinang berasal dari zaman penjajahan Belanda dulu. Lomba panjat pinang diadakan oleh orang Belanda jika sedang mengadakan acara besar seperti hajatan, pernikahan, dan lain-lain. Yang mengikuti lomba ini adalah orang-orang pribumi.

Saat Belanda masih menguasai Indonesia, mereka pernah mewajibkan wilayah koloninya untuk memperingati Koninginnedag setiap tanggal 31 Agustus. Hari itu dimaksudkan untuk menghormati kelahiran Ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau. Sebab itu, semua masyarakat diminta untuk melakukan berbagai perayaan seperti festival, karnaval, hiburan, pasar kaget, wayang, termasuk salah satunya lomba panjat pinang. Melansir dari detikX, panjat pinang di era kolonial disebut dengan de Klimmast oleh orang Belanda yang artinya memanjat tiang. Pada tahun 1920-an, bahan makanan seperti beras, tepung, roti, keju, gula dan pakaian menjadi barang yang diperebutkan di puncak panjat pinang. Hadiah tersebut masih dinilai mewah oleh orang-orang pribumi. (aes)

Hubungi Kami

Kantor Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya

Jl. Cilik Riwut Km. 4.5 (73112) Palangka Raya 73112 Telp (0536) 3222837 Fax (0536) 3231746

Tautan ke Situs Sosial Media