Tetap Semangat dan Berjuang, Ketua Pengadilan Agama Kuala Kurun Kelas II Jalani Seleksi Tes Wawancara Diklat Hakim Ekonomi Syariah
Tetap Semangat dan Berjuang, Ketua Pengadilan Agama Kuala Kurun Kelas II Jalani Seleksi Tes Wawancara Diklat Hakim Ekonomi Syariah
Kuala Kurun│pa-kualakurun.go.id
Kuala Kurun – Keberadaan Undang - Undang No. 3 Tahun 2006 tentang perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama didalamnya salah satunya mengatur tentang kewenangan Peradilan Agama dalam menyelesaikan sengketa yang semakin diperluas. Dimana Pengadilan Agama tidak lagi hanya berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara tentang perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf dan shadaqah, tapi Pengadilan Agama juga diberikan kewenangan baru dalam menyelesaikan permasalahan sengketa yang berkaitan dengan Ekonomi Syariah. Dengan diperluasanya kewenangan Pengadilan Agama ini semakin mengokohkan eksistensi Pengadilan Agama sebagai salah satu lembaga peradilan yang melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman di Indonesia. Namun di sisi lain, kewenangan baru ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pengadilan Agama, karena ekonomi syariah merupakan bidang baru dengan permasalahannya yang sangat kompleks. Untuk menghadapi tantangan tersebut Pengadilan Agama terus berbenah diri mempersiapkan diri dalam menyelesaikan sengketa Ekonomi Syariah sebagai kewenangan baru yang dimilikinya. Meningkatkan kembali kualitas Hakim maupun Panitera salah satunya dengan adanya program yang diselenggarakan Badilag Mahkamah Agung RI dengan mengadakan kegiatan pelatihan dan pembelajaran (Diklat) bagi Hakim terkait kewenangan Pengadilan Agama dalam permasalahan Ekonomi Syariah.
Seperti halnya yang saat ini diikuti Ketua Pengadilan Agama Kuala Kurun Kelas II, Muhammad Aliyuddin, S.Ag., M.H. yaitu seleksi tes wawancara calon peserta Diklat Hakim Ekonomi Syariah yang akan dilaksanakan di Gedung Sekertariat Mahkamah Agung Direktorat Jendral Badan Peradilan Agama lt. 6 Jalan. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 Bypass Jakarta Pusat. Muhammad Aliyuddin S.Ag., M.H. datang untuk mengikuti tahapan seleksi wawancara setelah adanya surat panggilan dari Badilag Mahkamah Agung RI dengan nomor surat : 5472/DJA/PP.00.1/XII/209 tertanggal 19 Desember 2019 terkait pemanggilan peserta Diklat Hakim Ekonomi Syariah. Kegiatan seleksi wawancara dilaksanakan selama 2 hari pada hari Kamis sampai dengan Jumat tanggal 26-27 Desember 2019. Jumlah peserta yang akan mengikuti seleksi tahapan wawancara sebanyak 115 hakim dari berbagai Pengadilan Agama maupun Mahkamah Syariah di seluruh Indonesia.
Muhammad Aliyuddin, S.Ag., M.H. yang merupakan Ketua Pengadilan Agama Kuala Kurun Kelas II mengungkapkan bahwasanya ini merupakan salah satu kesempatan yang berharga karena dapat mengikuti seleksi diklat hakim Ekonomi Syariah.“Tidak dipungkiri lagi bahwasanya sesuai dengan Kewenangan Pengadilan Agama sesuai dengan Undang – Undang No. 3 Tahun 2006 tentang perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama bahwasanya salah satu kewenangannnya adalah memeriksa memutus dan menyelesaikan perkara perihal masalah Ekonomi Syariah. Maka dengan adanya hal tersebut Pengadilan Agama harus semestinya terus berbenah tak terkecuali SDM di dalamnya baik Hakim maupun Panitera. Setiap Hakim juga perlu belajar meningkatkan kompetensinya agar menguasai perihal bidang ilmu terkait Ekonomi Syariah. Saya secara pribadi juga memohon doa kepada bapak dan ibu seluruh pegawai Pengadilan Agama Kuala Kurun Kelas II agar dapat di berikan kelancaran dalam pelaksanakan seleksi tahapan wawacara pada hari ini, semoga hasilnya nantinya akan mendapatkan hasil penilaian yang terbaik” ungkap Aliyuddin yang merupakan Hakim alumni Magister Ilmu Hukum Universitas Batanghari Jambi
Dalam tahapaan seleksi wawancara tersebut sebanyak 115 orang Hakim Pengadilan Agama maupun Mahkamah Syariah dari berbagai daerah di Indonesia secara antusias mengikuti pelaksanaan kegiatan tes wawancara. Nantinya peserta yang dinyatakan lulus seluruh tahapan seleksi kedepannya akan menempuh pendidikan terkait bidang ilmu ekonomi Syariah di Sekolah Tinggi Peradilan di Universitas Islam Muhammad Bin Saud di Kota Riyadh kurang lebih selama 40 hari.
“Bravo PA Kuala Kurun!” (UN - TI)”