APP PA Kuala Pembuang Ikuti Psikotes Pengadaan Hakim Tahun 2023
APP PA Kuala Pembuang Ikuti Psikotes Pengadaan Hakim Tahun 2023
Foto: Bayu Wicaksono, S.H. APP PA Kuala Pembuang saat mengikuti psikotes pengadaan calon hakim
Kuala Pembuang | pa-kualapembuang.go.id
Seruyan – Rabu, 15 November 2023. Analis Perkara Peradilan (APP) tahun 2021 PA Kuala Pembuang, Bayu Wicaksono, S.H. turut serta dalam Ujian Psikotes untuk pengadaan hakim tahun 2023. Ujian ini diikuti oleh Bayu yang mengambil formasi sebagai Hakim Peradilan Umum. Meskipun dilakukan secara daring, proses ujian tetap diawasi oleh Hakim PA Kuala Pembuang, Eko Apriandi, S.H., sebagai pengawas pelaksana. Tujuan dari ujian ini adalah untuk mendapatkan hakim yang cerdas, berkualitas, dan memiliki integritas tinggi.
Assesment Center Mahkamah Agung menjadi penyelenggara dari ujian ini, yang diadakan dalam format daring. Melalui teknologi, peserta seperti Bayu Wicaksono dapat mengikuti serangkaian tes psikologis yang dirancang untuk menguji aspek-aspek tertentu terkait dengan kecakapan, kepribadian, dan sikap yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas sebagai seorang hakim peradilan.
Eko Apriandi, yang bertindak sebagai pengawas ujian, menjelaskan pentingnya proses seleksi yang ketat untuk mendapatkan hakim yang berkualitas tinggi dan dapat dipercaya dalam menjalankan tugasnya. Ujian psikotes merupakan salah satu tahap penting dalam proses seleksi, karena memberikan informasi yang sangat berharga terkait dengan kepribadian dan kualifikasi calon hakim.
Partisipasi PA Kuala Pembuang dalam ujian ini merupakan komitmen untuk terus mendukung proses peningkatan kualitas peradilan. Dengan mengikutsertakan calon hakim dalam tes yang komprehensif ini, diharapkan terpilihnya hakim yang tidak hanya memiliki kecerdasan dan keahlian hukum, tetapi juga memiliki integritas, moralitas, dan kepribadian yang cocok untuk menjalankan tugasnya. Dengan demikian, proses seleksi dan ujian psikotes ini menjadi langkah yang signifikan dalam upaya untuk memastikan bahwa hakim yang terpilih memiliki kapasitas dan kualitas yang diperlukan untuk memberikan keadilan yang adil bagi masyarakat serta memperkuat sistem peradilan. (Redaksi/BW)