header pta Baru

307. WARNING..! Inilah Dampak Buruk Perceraian Pada Anak

Written by Memen A. Husni, SE on . Posted in Muara Teweh

Written by Memen A. Husni, SE on . Hits: 223Posted in Muara Teweh

WARNING..! Inilah Dampak Buruk Perceraian Pada Anak

Muara Teweh | Pa-muarateweh.go.id

Perceraian sering menjadi pilihan yang di ambil oleh pasangan suami istri di saat mereka sudah tidak lagi menemukan titik terang atau pun alasan untuk mempertahankan hubungan yang sudah dijalin. Berbagai alasan perceraian sendiri bisa di sebabkan oleh berbagai hal. Namun, saat bercerai bukan hanya pasangan tersebut yang menerima dampak nya, jika mereka sudah dikaruniai anak saat bercerai, maka anaka tersebut juga akanterkena imbas dari perceraian orang tua mereka.

Apalagi jika anak tersebut masih terlalu muda untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi pada orangtua nya. Banyak sekali kasus penelantaran anak yang di sebabkan oleh sebuah perceraian di karenakan tidak ada satupun yang mau mengurusnya, berikut dampak negatif pada anak setelah orang tua bercerai.

Anak akan Merasa Bersalah

Pikiran anak-anak memang kerap kali belum matang, sehingga saat orangtua memutuskan untuk bercerai mereka akan merasa bahwa hal ini terjadi karenanya. Mereka akan merasa sangat bersalah, apalagi jika anak masih berusia di bawah 12 tahun. Mereka tergolong sangat rapuh dalam menghadapi hal ini. Anak akan merasa jika dunia mereka menjadi berantakan setelah kedua orangtua bercerai.

Anak Jadi Paranoid

Saat orangtua memutuskan untuk bercerai, maka anak akan berisiko kehilangan rasa percaya diri, ketenangan batin, dan kehilangan cita-cita. Mereka tidak lagi memiliki semangat dalam menjalani kehidupan. Hasilnya, mereka akan berkembang menjadi pribadi yang paranoid. Sifat ini akan membuatnya menarik diri dari pergaulan di masyarakat dan ia akan memilih untuk bersembunyi dalam kesendirian atau malah menjadi seorang pribadi yang kasar.

Bertabiat Buruk

Anak-anak korban perceraian biasanya cenderung merasa tidak memiliki arah tujuan hidup dan tidak memiliki pendukung dalam hidupnya. Mereka akan menjadi anak yang di luar kendali dan lebih agresif. Mereka juga cenderung lebih mudah terlibat dalam penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.

Tidak Mau Menikah

Rasa trauma yang terjadi akibat perceraian akan membuat anak menghindari pernikahan saat ia dewasa. Ia akan merasa enggan melangsungkan pernikahan karena takut mengalami hal yang sama seperti orangtua mereka. Parahnya lagi, mereka bahkan enggan menjalin hubungan akibat rasa trauma mendalam.

Kualitas Kehidupan yang Rendah

Anak-anak yang kedua orangtuanya bercerai biasanya mengalami penurunan kualitas kehidupan. Hal ini disebabkan uang saku mereka berkurang, karena orangtua mereka sudah enggan berkomunikasi untuk tetap memenuhi kebutuhan hidup sang anak.

Penurunan Akademik

Menurut beberapa penelitian, anak-anak korban perceraian akan mengalami masalah perilaku. Kegiatan belajar mereka cenderung tidak lagi ada yang mengontrol, sehingga berdampak pada kemampuan akademik mereka.

Kesepian

Ini adalah salah satu dampak psikis yang pasti terjadi pada anak korban perceraian. Rasa kesepian inilah yang akan sangat mencolok, sebab mereka akan merasakan kehilangan salah satu orangtuanya.

Perceraian bukanlah jalan keluar terbaik. Sebelum bercerai pertimbangkan secara matang akibatnya hingga jauh ke depan. Banyak pengalaman menunjukkan bahwa perkawinan yang bermasalah masih bisa diselamatkan tanpa perlu bercerai. (A.N)

Hubungi Kami

Kantor Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya

Jl. Cilik Riwut Km. 4.5 (73112) Palangka Raya 73112 Telp (0536) 3222837 Fax (0536) 3231746

Tautan ke Situs Sosial Media