CLOSING MEETING HAKIM TINGGI PENGAWAS DAERAH

(kalau bisa mudah mengapa dipersulit)

PA.KUALAPEMBUANG. Setelah 4 (empat) hari berjibaku dengan waktu melakukan pengawasan di Pengadilan Agama Kuala Pembuang, agenda di hari terakhir melakukan evaluasi terhadap hal-hal yang dianggap belum sempurna untuk disempurnakan, sedangkan untuk sesuatu yang tidak sesuai untuk diperbaiki, agar kedepan kita tidak lagi terperosok pada lobang dan kesalahan yang sama. Karenanya evaluasi terhadap kinerja yang dilakukan oleh Pengadilan Agama Kuala Pembuang menjadi sebuah keharusan untuk ditindaklanjuti dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama. Hal tersebut disampaikan langsung oleh ketua tim pengawas dalam statmen closing meeting nya dihadapan semua pegawai Pengadilan Agama Kuala Pembuang, (Kamis, 25/04/2019).

Nampak Hakim Tinggi Pengawas (kiri) Menyerahkan Kontrak Kinerja

Permintaan Perbaikan Hasil pembinaan dan Pengawasan kepada Wakil Ketua PA Kuala Pembuang (kanan)

Dalam penjelasannya dihadapan pegawai Pengadilan Agama Kuala Pembuang Hasanuddin selaku ketua tim Pengawas mengungkapkan sebagai Pengadilan Agama baru tidak banyak hal yang dapat kami telusuri dan temukan, tetapi secara umum apa yang sudah dilakukan oleh Pengadilan Agama Kuala Pembuang itu sudah baik, walau begitu masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki, dilengkapi dan disempurnakan. Mengenai hasil pengawasan tersebut nanti akan dituangkan dalam “Loporan Hasil Pengawasan” (LHP) yang akan diserahkan langsung kepada Wakil Ketua Pengadilan Agama Kuala Pembuang untuk ditindaklanjuti. Imbuhnya.  

Nampak Wakil Ketua, Panitera dan Sekretaris PA Kuala Pembuang

serius menyimak penjelasan yang disampaikan oleh hakim tinggi pengawas

Di saat yang sama mantan Ketua Pengadilan Agama Magelang tersebut mengungkapkan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) apalagi sebagai hakim kita harus mau berbenah dengan merubah mindset (Pola Pikir) ke arah yang lebih maju dan modern, sebagaimana ungkapan “Kalau bisa mudah mengapa harus dipersulit” jangan justru sebaliknya. Ada banyak yang kita saksikan sendiri dikehidupan sehari-hari betapa pola pikir “primiti” yang menyusahkan orang lain justru dikedepankan dibanding memberi kemudahan dan solusi. Imbuhnya.

Nampak Panitera PA Kuala Pembuang

menandatangani kontrak kinerja dihadapan Hakim Tinggi Pengawas

Pada kesempatan terakhir Hasanuddin sempat berpesan kepada warga Pengadilan Agama Kuala Pembuang untuk menggalakkan 3A, yakni : 1). Asah, memamfaatkan waktu dan kesempatan yang kosong untuk membaca dan belajar, agar kemampuan dan kualitas diri bisa semakin meningkat 2). Asuh, sebagai pemimpin kita harus bisa mengayomi semua pihak 3). Asih, untuk meningkatkan ukhuwah dan persaudaraan mau tidak mau, kita harus saling berbagi. Jadilah pribadi yang saat berada di depan memberi contoh, dan saat berada di tengah memberi semangat. (Ikh).