Muara Teweh, 15/08/2019,

Guna menyongsong pelaksanaan surveilen Akredetasi Penjaminan Mutu (APM) jilid II Nopember 2019, Pengadilan Agama Muara Teweh melaksanakan rapat intern bagi seluruh jajaran di satuan kerjanya. Rapat yang dipimpin oleh ketua TPM, Abdullah, SHI., MH. Dilaksanakan kamis, 15 Agustus 2019 bertempat di ruang command center PA Muara Teweh.

Dalam rapat kali ini ditekankan perlunya persiapan dalam menghadapi deadline waktu yang hanya tinggal sekitar 3 bulan, agar pada saat assement dilakukan, kerja tim hanya tinggal penyempurnaan saja. Dan mulai saat ini semua harus bergerak untuk melengkapi dan menyempurnakan seluruh dokumen eviden dan implementasinya. “Berbeda dengan penilaian APM pertama kalinya yang lebih melihat dari sisi kelengkapan eviden saja, untuk saat ini penilaian dibagi 2 (dua) Dokumen Lengkap (Eviden) 50% dan Implementasi 50%. Ketua tim menekankan “APM itu "SISTEM KERJA" keberlanjutan program/seluruh kegiatan terdokumentasi seperti risk register yang berguna untuk meminimalisir resiko” tegas Abdullah yang juga menjabat sebagai wakil ketua PA Muara Teweh ini.

Lebih lanjut, disampaikan pentingnya semangat kebersamaan dalam kerja tim, semua unsur terlibat dan harus melibatkan diri dalam program APM, tidak ada ego sektoral diantara unit kerja, semua untuk kepentingan satuan kerja PA Muara Teweh. “APM adalah kerja tim, semua unsur terlibat dan dilibatkan, jangan ada muncul ego sektoral diantara unit kerja, yang ada hanya kepentingan bersama lembaga PA Muara Teweh” tegas mantan hakim PA Buntok ini.

Didampingi Panitera PA Muara Teweh, Asmuni, S. Ag., menyampaikan pentingnya semangat kebersamaan dan saling menguatkan, karena tentunya kerja APM akan sangat menguras tenaga, pikiran, finansial dan emosi. “Mari kita kerja dengan semangat kebersamaan, jangan sampai saling melemahkan, APM bertujuan untuk kepentingan satuan kerja PA Muara Teweh” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris PA Muara Teweh, Abdul Wahid, SH., menyampaikan perlunya untuk segera melengkapi seluruh dokumen eviden dan implementasinya. “Meskipun ini sudah memasuki survelien jilid II, dan masih ada file-file dokumen pada tahun yang lalu, namun banyak dokumen yang harus segera diupdate dengan data-data terbaru, khususnya SK-SK yang berlakunya pada tahun berjalan, semua kerja kita mengacu kepada system APM, seluruh dokumen dikerjakan sekaligus, mulai dari data visual, dokumen soft copy/Pdf dan file fisiknya berupa fotocopy, sehingga kerja tim tidak terulang-ulang” pintanya. (men)